Friday, July 22, 2016

Things and Life



    Terkadang kekosongan hanya membuat kita diam sampe sampe kaga gerak sedikitpun. Yaaa mungkin cuma alunan musik yang ngiringin gelap tapi kaga hening (soalnya ada suara jangkrik sama kodok). Sesekali gue liat kacamata gue yang semakin lama semakin tebal yang kini tengah berminyak gara gara kesentuh sama jari dan bulu mata gue yang panjang. Gue ambil lap kacamata yang berwarna biru dan terlihat lusuh karena jarang di cuci, kemudian di gosokkan ke kacamata yang sedang berminyak. Setelah keliatan lumayan bersih, gue pake ajaa supaya penglihatan gue kaga kabur dan bercabang seperti ngeliat Virtual Reality yang tanpa Android maupun IPhone di depannya. Kadang gue lepas karena seringnya bertatap muka dengan sebuah layar yang cahayanya sulit dikurangi karena emang setting-an layar (ato emang rusak, bisa jadi gue kaga bisa nyeting brightness nya) sampe sampe kepala gue ngerasa pusing.


       Malam ini sih hampir mirip sama malam yang pada umumnya sewaktu gue jalanin di kamar yang sempit karena kebanyakan barang entah itu almari warna merah, kasur yang terlihat kecil (emang kecil), ketambahan 3 buah gitar yang kadang gue maenin sewaktu lagi kosong dan sunyi. Sesekali gue cek jam yang berada di dinding, di HandPhone, maupun di laptop. Namun terkejutnya gue nglihat antara 3 jam yang tengah aku lihat satu persatu. Sebenernya masih ada satu jam yaitu jam tangan yang masih belum gue lihat, karena lagi keselip di lemari. Ternyata dalam beberapa jangka waktu maupun detik, menit yang di tunjukkan oleh jam ini berbeda-beda. Jam dinding menunjukkan pukul 21.15 WIB, jam HandPhone menunjukkan pukul 00.31 WIB, dan pada laptop gue liat waktu menunjukkan pukul 00.32 WIB. Di antara ke-3 jam ini menunjukkan waku yang berbeda dengan sebab yang masih belum gue temuin.

      Beberapa waktu kemudian gue cek satu persatu di mulai dari Jam HandPhone. Jam pada handphone sudah ter-setting pada format auto karena gue kadang males nge set ulang ketika berada di satu wilayah di wilayah yang lain. Kemudian di lanjutkan pada jam yang ada pada  Laptop. Jam pada laptop sengaja gue setting sendiri, itupun gue percepat supaya gue kaga telat buat bangun dan berangkat kuliah (meskipun cuma 1 menit). Dan gue merasa curiga sama jam dinding yang tengah tertempel di dinding (namanya jam dinding #BEGO). Gue ambil dan ue perhatiin secara detail di mulai dari pergerakan pergerakan yang seminimalis mungkin dari jam tersebut. Gue sempet shock setelah mengetahui sebab keterlambatan yang uda di laluin sama jam dinding ini. Setelah gue cek secara detail, ternyata jamnya mati dan waktunya ganti battrey. Setelah itu gue taruh lagi di dinding yang sudah kian lama ia hinggapi. Sampai akhirnya gue duduk dan merenung kembali di malam yang sama pada sebelumnya (sama-sama gelap).

          Sesekali gue mikir sejenak tentang kacamata yang uda lama tergeletak sampe-sampe ngeluarin minyak yang ada di lensanya (minyak gue sendiri sih), setelah itu gue lihat perbedaan antara ke-3 jam yang tengah berada di area gue (sorry ya jam tangan). Berawal dari kacamata gue sedikit mikir (dikit doang).

"Meskipun benda tersebut kecil, ada kalanya gue bakal butuh dan 
 pasti penting dalam kelangsungan hidup gue sekarang maupun nanti."


          Memang siiih, kacamata ntuh kaga segede badan kita maupun seekor gajah. Mampus juga kan misal kacamata gue ke-injek sama gajah maupun di curi sama monyet brandal yang biasanya nongkrong di warung sambil nunggu sasaran buat di palak. Setidaknya benda ini sangat membantu gue biar bisa ngeliat normal seperti manusia pada umumnya. Dari situ gue ngartiin bahwa :


  "Sekecil apapun kegiatan yang di usahakan untuk membahagiakan orang
lain atau berguna bagi orang lain, itu merupakan suatu benih ikatan yang
akan membuahkan suatu kebaikan di jalan hidupnya."

              Wilds Quotes (di kasi ginian biar keren(dikit))                 


Ntuh sih menurut pandangan gue tentang kacamata dan kehidupan yang gue jalanin. Gue sadar akan hal itu ketika gue menatap dan memperhatikan kaca mata ini ketika gue bersihin.

        Setelah kacamata, gue ngeliat ke-3 jam yang berada di ruangan gue (sekali lagi sorry jam tangan). Gue ngeliat perbedaan waktu yang tengah di tunjukkan oleh jam tersebut, tetapi hanya satu jam yang menunjukkan waktu yang sangat berbeda karena kendala yang emang umum di dalam dunia jam. Dari sisi ini lah gue nyimpulin bahwa :

"Perbedaan bukan berarti jalan untuk mundur dari kesetaraan.
Belajar dari perbedaan lah muncul sebuah perbaikan yang
mengarah ke kesempurnaan."

Wilds Quotes (dikasi lagi biar keren)                      


Memang siih itu cuma sekedar benda mati yang sengaja di hidupkan oleh kita sendiri seperti hal-nya yang terjadi pada masing-masing jam tersebut.

          Kita ga harus mencari dan mencari pembelajaran oleh hidup yang telah di berikan kepada seseorang. Ada saatnya kita harus mencari sebuah makna dan pembelajaran dari benda benda yang ada di sekitar kita. Tentunya sih benda benda yang masih berguna dan mendukung kegiatan kita di kehidupan yang lagi di jalanin.

          Welll, cukup daah kata kata yang sok bijak yang uda gue catat barusan. Uda makin pagi yahh, soo gue mo tidurr (kalo bisa tidur). See yaaaaaa, see you at my blog :)
Kalo ada saran atau cerita lainn boleh share di kolom komen (kalo mau).

bay baaaaaayyyyyyyyy :)))))))))

No comments:

Post a Comment